9.29.2010

Ungraded

senin 20 september 2010

hari yg tidak biasa bagi seorang fakhriyudha

hari ini ya hari ini tak biasa nya aku menang dalam maen dum

firasatku tak mengatakan apa - apa

tapi muncul rasa was-was yg mendalam

ya..

dimulai dari informasi hadi kalau hanya ada 14 siswa yg mendapatkan Grade

semula kelas heboh akan kami

tapi bak malaikat lewat, kelas pun sunyi bak kuburan

tak ada yg berbicara

hanya bunyi hasil dari tabrakan antara kartu dum dan kaca yg menghiasi kelas

semua senyap

keringat dingin keluar dari sekujur tubuh tak terkecuali

konsentrasi bermain buyar

hadi pun  memecah hening

hadi : astaghfirullah.... mun kda lulus kayapa bepadah lwan ortu lah

sementara kami diam

nafas ku tidak beraturan

dan begitu juga dengan nanda dia lebih mirip dengan orang kepedasan

dan semua nya bisa saya rasa kecuali hendi

bukan karena hendi seorang pintar atau pun jenius yg sudah pasti graded

tapi karena ia tak ikut sertifikasi

lagipula dia bukan kelas alam 3-4

suasana hening masih menyelimuti

sementara aku sudah tidak peduli dengan permainan karu ditangan ku

pertama kalinya aku merasakan hal ini

entah apa tapi sepertinya bersumber dari 3 jari dibawah tulang rusuk

aku ingin menangis .. tapi aku tahan alhamdulillah

yg kutakutkan bukan hanya jika aku tak dapat grade tapi jika aku dapat grade bagaimana dengan teman ku yg lain

seperti dalam film 3 idiot

menyedihkan jika kau sukses dan menyaksikan teman mu dalam keadaan terpuruk

dan satu hal lagi

tapi lebih menyedihkan jika kita tahu kalau teman kita sukses , ketika kita sedang terpuruk dibawah

2 pemikiran yg saling  berganti setiap waktu aku berputar


dan benar kekhawatiran ku bertambah ketika mengetahui kalau salah seorang telah mengetahui hasil tapi belum pasti

dan dari mereka yg disebut aku tidak mendengar kata Fakhriyudha

dan telah kuhitung2 mereka pas 7 orang untuk dikelas ku

7 untuk kelas sebelah

nervous

gugup

keringat dingin berlandaskan suhu badan yg panas

mudahan itu cuma rumor ... amin..

biasa nya dalam berdoa aku hanya meminta yg terbaik

tapi tidak untuk sekarang

aku berdoa

agar aku bisa membuat bahagia ortu ku dgn hasil yg cukup memuaskan,

ini lebih buruk daripada berpura2 membenci orang

hal yg kutakuti selain murka Allah ialah kekecewaan kedua Ortu ku

aku takut kehilangan kepercayaan mereka

tapi aku harus berani

akan kucoba untuk berbicara dengan mereka

beberapa kali kucoba untuk menerka apa tanggapan mereka jika hasilku tidak memuaskan

mulai dari hipotesa yg paling kuharapkan

" yasudah gapapa , km dah ngelakuin yg terbaik. mungkin bukan rejeki mu "

sampai

dimarahi dengan kata-kata kasar lalu terjadi pemboikotan terhadap ku , hape dsita , motor juga, kompi juga uang sangu di 
kurangi dan akhirnya gue harus pp jalan kaki

dan yang paling parah

gue di deportasi secara paksa oleh ortu ke tempat lahirnya ayah gue sukamara disuruh ngikut ama sepupu gue yg udah jadi 

anggota dprd disana

gue gak mau

kenapa

disana itu pasti gue tinggal nya di rumah alm. Nenek gue

rumah beliau di pinggir sungai

perbatasan kalteng- kalbar

disana ga ada sinyal indosat adanya cuma telkomsel kalopun ada paling 1-2 biji

terus listriknya cuma bisa malam aja

barang - barang pada mahal

isi pulsa 10000 bayar 15000

ice walls yg harga normalnya 2000an jadi 5000an

semua mahal ...

hening

gue dalam kegelapan kamar gue diam sendiri dan merangkai karangan ini

terbesit keinginan untuk mengakhiri hidup

tapi itu bukan lari dari masalah

melainkan menambah masalah

ortu pasti kecewa ama gue yg bunuh diri

senyum mereka yg selama ini ada dalam imajinasi gue pasti buyar dengan raut sedih berhiaskan airmata

dan yg paling kejam ialah

ortu gue ga nangis sama sekali malah nyumpahin gue walaupun udah mati

dan sampai di alam baka gue pun dsidang sebagai anak durhaka

T.T


07.09 20 September 2010