10.22.2011

childhood

assalamualaikum, lama sudah kiranya saya tidak menulis lagi,
beberapa masalah sedang menerpa, saya sedang dilanda sebuah bencana, ya tapi tak apa lah

hidup ini memang kejam, kita tak pernah tau betapa jauhnya kehidupan sekarang dengan apa yang pernah kita bayangkan sewaktu status kita masih seorang balita

saya teringat ketika pertama kali saya merasakan bahwa bahagia itu apa, samar-samar ingatan itu terkuak, ketika saya berumur 3 tahun atau 4, kedua orangtua saya membelikan saya sebuah mobil rc, saya sangat senang, bahagia, entah bagaimana mengungkapkannya. setelah itu karena saya penasaran bagaimana mobil itu bisa bergerak, saya bongkar, dan akibatnya saya kena marah kedua orang tua.

remembering ur childhood is great,
saya ingat ketika sahabat2 kecil saya berlari, bermain bersama saya.

saya ingat tante saya menjaga saya ketika orang tua bekerja, saya juga ingat dengan tetangga yang juga menjaga saya ketika tante saya kuliah, saya ingat sahabat saya, perempuan, cina.

saya dilahirkan di banjarbaru, namun karena masalah keluarga kami terpaksa pergi ke pontianak, dan dipontianak lah saya menjalani hari2 sebagai seorang anak biasa

kedua orang tua sangat sibuk dengan pekerjaan mereka, sementara saya adalah anak kecil biasa, butuh perhatian orang tua, namun tak apalah, saya sudah mulai terbiasa tanpa mereka, sewaktu TK saya tidak suka menghabiskan duit untuk membeli mainan dan beberapa cemilan, saya lebih menyukai meminum jamu, oleh karena itu ibu2  yang menunggu anaknya di TK lebih mengenal saya sebagai anak tukang jamu. kehidupan saya di TK penuh dengan intrik, saya mencekik anak orang karena dia mengganggu sahabat saya yang perempuan cina, saya juga dikenal anak yang sangat percaya diri, bahkan ketika diminta untuk menyanyi balonku ada lima saya malah menyanyikan bintang kecil. serentak semua orang tertawa, saya cuek, saya tetap bernyayi,untung mereka tak tau siapa orang tua saya

sewaktu sd saya di sekolahkan disebuah madrasah yang sangat jauh dari rumah, saya diantar jemput oleh supir.
kehidupan sd saya tragis, meskipun hanya 3 tahun berada di sd ini, namun 3 tahun itu saya habiskan dengan perkelahian, dan beberapa tindak kejahatan anak kecil yang tak disengaja. seperti dijebak oleh teman untuk menyalakan petasan dalam kelas, disuruh berjalan dilorong kelas "musuh" dll. semenjak itu saya tak ingin mengenal orang dari sd tersebut kecuali sahabat karib saya.(bukan yang cina) suatu pagi saya mendengar kalau ibu saya akan pulang dari tempat beliau mengajar, beliau ditempatkan di suatu tempat yang namanya saya lupa, 14 jam perjalanan dari pontianak kalau tidak salah, dan ibu pun pulang pada saat sore hari, saya senang beliau sudah dirumah, meski hanya untuk beberapa hari,
esok harinya saya berangkat sekolah seperti biasa, diantar supir, namun pada saat pulang, saya menolak pulang bersama supir, saya ingin ibu saya menjemput saya karena beliau telah berjanji kepada saya saat makan malam, saya menunggu kedatangan ibu saya, hari itu saya pulang pada pukul 12.00 wib. namun sampai pukul 17.00 wib beliau tak kunjung2 datang,saya menangis.
tiba2 seorang ibu2 penjaga warung pun menaruh iba kepada saya, beliau bertanya kepada saya dimana rumah saya, dan saya jawab, terlalu jauh kata beliau, beliau hanya memiliki sepeda, tiba2 lewat tukang bakso kenalan ibu penjaga warung, dan saya akan diantarkan oleh tukang bakso tadi tapi saya harus membantu beliau menjual bakso.
feelling deseperately akhirnya saya ikut tukang bakso, belum jauh saya melangkahkan kaki, ternyata ibu saya datang, dan saya pun mencoba memeluk beliau, dan ternyata tangan saya ditarik dan dipaksa naik kemotor, selama perjalanan ibu saya mengomel.banyak sekali yang beliau omelkan, saya hanya diam terisak.

Sampai dirumah bukanlah seperti yang saya harapkan, saya dihukum, saya tak ingin mengingat hukuman kedua orang tua saya. bukan pukulan bukan tamparan,kaki saya diikat dan saya dikurung di kamar.
saya menangis terisak namun itu ternyata mengganggu mereka, saya kembali mendapat hukuman tambahan karena itu.
sudah cukup saya tidak ingin melanjutkan ingatan itu.
keesokan harinya saya sakit
tak sekolah



 saya sakit, begitu sakit sehingga saya tak bisa merasakan bagaimana indahnya bermain bersama sahabat2 diluar sana, riang kembali bergembira.

sampai suatu saat kedua orang tua saya lengah saya mencoba lari dari rumah dan bermain bersama teman2 dan saya merasa bahagia, bisa kembali bermain bersama sahabat yang selalu ceria, kami bermain pistol air, sungguh menyenangkan, dan ketika saya pulang kerumah saya sudah merasa kalau saya sudah sehat dan saya mengatakan kepada kedua orang tua saya.

hari itu merupakan hari yang sangat mengasyikkan

namun hari itu ternyata hari terakhir saya di kota pontianak,esok hari, pagi buta kami pergi pulang ke banjarbaru,
saya sedih, belum pamit kepada semua sahabat saya. saya sedih

di banjarbaru saya tak tau harus apa. tak memiliki teman, sahabat, saya mencoba membaur dengan lingkungan baru, teman baru dll. apalah daya, saya menjadi bahan bully dikota ini.

beginilah kehidupan fakhri saat kecil,tak ada yang tau mengapa, mungkin takdir besar menunggu saya didepan sana,